https://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/issue/feedJurnal Mitrasehat2024-11-14T21:31:29+08:00Muh. Hattalppm.stikmks@gmail.comOpen Journal Systems<p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal Mitrasehat</strong> merupakan jurnal berkala ilmiah yang diterbitkan setiap tiga bulan sekali pada bulan <strong>Februari,</strong> <strong>Mei, Agustus</strong> dan <strong>November </strong>oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakata (LP2M) Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar sejak tahun 2011, dengan p-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1320899661" target="_blank" rel="noopener"><strong>2089-2551</strong></a> dan e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1516079301" target="_blank" rel="noopener"><strong>2615-143X</strong></a>. Jurnal ini bekerjasama dengan Lembaga Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) Pengurus Daerah Sulawesi Selatan dan Asosiasi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI) Regional XII Sulawesi.</p> <p style="text-align: justify;">Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan penelitian (<em>original article research paper) </em>dan hasil-hasil pemikiran ilmiah dengan fokus dan scope meliputi <strong>Ilmu Kesehatan Masyarakat</strong> yakni Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi serta <strong>Ilmu Keperawatan</strong> yakni Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Manajemen, Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Keperawatan Gerontik.</p>https://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/474PENGARUH SIMULASI PENATALAKSANAAN BENCANA KEBAKARAN DENGAN KESIAPSIAGAAN DI SMK MUHAMMADIYAH, BANTUL, YOGYAKARTA2024-11-14T08:56:52+08:00Endah Tri Wulandariendahtriwulandari@unisayogya.ac.idDifta Riantodifta.rianto@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Bencana kebakaran merupakan salah satu jenis bencana yang sering terjadi. Kesiapsiagaan sebagai upaya pemerintah, komunitas, dan individu untuk merespon secara cepat terhadap bencana dan dapat memberikan <em>coping</em> secara efektif terhadap bencana kebakaran. Pelatihan kesiapsiagaan penting diajarkan pada seluruh civitas sekolah, dikarenakan salah satu resiko paling sering terjadi di sekolah adalah kebakaran.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui pengaruh simulasi penatalaksanaan bencana kebakaran dengan kesiapsiagaan di SMK Muhammadiyah 2 Bantul.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode: </strong>Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pendekatan <em>pre-experimental design </em>menggunakan <em>pretest posttest one group design. </em>Penelitian ini ingin mengetahui perbedaan <em>pretest</em> dan <em>posttest </em>kesiapsiagaan kebakaran sebelum dan sesudah diberikan simulasi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Berdasarkan hasil Uji <em>Wilcoxon Signed Ranks Test</em>, nilai Z adalah -3.820 dengan nilai p (<em>Asymp. Sig. 2-tailed</em>) sebesar 0.000. Nilai tersebut berarti bahwa kesiapsiagaan sebelum dan sesudah simulasi penatalaksanaan bencana kebakaran di SMK Muhammadiyah 2 Bantul terdapat perbedaan yang signifikan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Pemberian simulasi kesiapsiagaan selama 1 kali mampu meningkatkan kesiapsiagaan staff dan guru di SMK Muhammadiyah 2 Bantul.</p>2024-11-01T14:35:28+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/472HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PENYANDANG DISABILITAS DI SEKOLAH LUAR BIASA2024-11-14T08:55:45+08:00Wilda Rezki Pratiwiwandaresky5@gmail.comWanda Resky Putriamelbronkis@gmail.comAsnal Bebangwandaresky5@gmail.comFitrianiwandaresky5@gmail.comKasammingwandaresky5@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Setiap orangtua ingin memiliki anak dengan pertumbuhan dan perkembangan yang baik, bai secara fisik, psikis, kognitif, dan sosial. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwasanya anak yaitu seseorang yang usianya belum masuk 18 tahun, termasuk pada seseorang yang masih di dalam kandungan ibunya.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak disabilitas di SLB Kabupaten Sidenreng Rappang Tahun 2024.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode: </strong>Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian kuantitatif dengan metode analitik deskriptif yang dimana menggunakan rancangan <em>cross sectional.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Ada hubungan yang signifikan diantara hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial anak tuna rungu dengan nilai p-<em>value </em>0,002. Sedangkan tidak ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan anak tuna grahirta dengan nila p-<em>value </em>0,555.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Simpulan tidak ada hubungannya yang signifikan diantara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial anak tunagrahirt dan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan sosial anak tunarungu terdapat hubungan yang signifikan.</p>2024-11-01T14:36:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/453KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BANJIR DI KELURAHAN RAPPOKALLING KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR2024-11-14T08:54:38+08:00Andi Yulia Kasmaayulia.kasma@gmail.comIlham Syamilhamsyam56@gmail.comNatalia Sapanayulia.kasma@gmail.comAndi Ayumarandiayumar@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang:</strong> kejadian bencana di dunia sering terjadi berupa bencana banjir. Data BNPB di tahun 2021 terhitung 1 Januari sampai 18 Juni 2021 tercatat 1.441 kali kejadian bencana alam terjadi di Indonesia. Sulawesi Selatan merupakan provinsi sering terjadi bencana banjir dan kota Makassar sendiri rawan bencana banjir. Pada tanggal 4-7 Desember Kelurahan Rappokalling terkena dampak banjir, kejadian ini karena curah hujan yang melanda wilayah tersebut.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan:</strong> untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kesiapsiagaan masyarakat menghadapi banjir di Kelurahan Rappokalling Kecamatan Tallo Makassar.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode:</strong> Jenis penelitian berupa penelitian kuantitatif pendekatan <em>cross sectional study</em>. Populasi pada penelitian sebanyak 282 keluarga dengan jumlah sampel sebanyak 131 responden.Teknik pengambilan sampel dengan <em>simple random sampling</em> menggunakan instrumen kuesioner.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil:</strong> menunjukkan pengetahuan yang tertinggi yaitu kategori rendah sebanyak 66 (50,4%), sikap yang tertinggi yaitu kategori negatif sebanyak 72 (55,0%) dan kesiapsiagaan yang tertinggi yaitu kategori tidak siap sebanyak 68 (51,9%). Hal ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000<0,05) dan sikap (p=0,000<0,5) dengan kesiapsiagaan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan:</strong> terdapat adanya hubungan antara pengetahuan serta sikap dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir di Kelurahan Rappokalling Kecamatan Tallo Makassar. Adapun saran berupa ditujukan kepada pemerintah setempat untuk mengadakan kegiatan simulasi dan sosialisasi tentang kesiapsiagaan banjir.</p>2024-11-01T15:00:25+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/487HUBUNGAN INDEX ENTOMOLOGI DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR2024-11-14T08:53:31+08:00Jufriadejufri8@gmail.comIlham Syamadejufri8@gmail.comMuhammad Hattaadejufri8@gmail.comSulaimanemanstikma@gmail.comAminullahaminullah.makasar@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar Belakang: </strong>Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabakan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk <em>Aedes Aegypti</em>. Berdasarkan data Puskesmas Minasa Upa, pada tahun 2019 tercatat 19 kasus DBD, tahun 2020 terjadi penurunan dengan 8 kasus, namun meningkat kemabli pada tahun 2021 dengan 32 kasus.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan:</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara <em>house index</em>, <em>container index</em>, dan <em>bretau index</em> dengan kejadian DBD.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan desain <em>cross-sectional</em>, dimana populasi dan sampel terdiri dari 96 rumah. Pengambilan sampel menggunakan <em>Total Sampling</em>, instrument penelitian berupa kuesioner dan lembar observasi.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil:</strong> Analisis univariat yakni HI berisiko sedang 39,6%, CI berisiko sedang 18,5% BI berisiko tinggi 52%. Hasil analisis bivariat melalui uji <em>chi-square </em>menujukan adanya hubungan signifikan antara <em>house index</em> dengan kasus DBD (<em>P</em>=0,000), serta antara <em>Container index </em>dengan kasus DBD <em>(P</em>=0,0001), namun, tidak ditemukan hubungan signifikan antara <em>Bretau index</em> dan kasus DBD (<em>P</em>=1,000).</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan:</strong> Terdapat hubungan signifikan anatar <em>House Index</em> (HI) dan <em>Container Index</em> (CI) dengan kejadian DBD, namun tidak ditemukan hubungan signifikan antara <em>Bretau Index</em> (BI) dengan kejadian DBD. Di sarankan bagi masyarakat melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin menggunakan metode 3M plus, guna mengurangi populasi jentik nyamuk penyebab penularan DBD.</p>2024-11-01T15:01:34+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/475HUBUNGAN PENGARUH SOSIAL DENGAN KEPATUHAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DI PUSKESMAS LAWELE KABUPATEN BUTON2024-11-14T08:52:25+08:00Andi Kartikasari Sukma Prajadrgkartika901@gmail.comYusrianidrgkartika901@gmail.comYuliatidrgkartika901@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang</strong><strong>:</strong> Salah satu sistem pelayanan kesehatan yang sangat efektif untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita melalui imunisasi. Imunisasi adalah pemberian vaksin ke dalam tubuh seseorang yang berisi antigen aktif atau in-aktif yang berasal dari mikroorganisme atau racun yang dilemahkan. Berdasarkan data, ditemukan rendahnya cakupan imunisasi lengkap di Puskesmas Lawele berdampak pada tingginya angka kejadian Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I). Hal inilah menjadi dasar untuk mencari tahu apakah ada hubungan pengaruh sosial dengan kepatuhan imunisasi dasar lengkap.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Untuk mengetahui hubungan pengaruh sosial dengan kepatuhan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Lawele Kabupaten Buton</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Met</strong><strong>ode</strong><strong>: </strong>Penelitian menggunakan desain cross sectional study dengan jumlah sampel sebanyak 70 ibu yang memiliki bayi berusia 12-23 bulan. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Didapatkan hasil bahwa dari 40 orang yang tidak puas terhadap pengaruh sosial dan 30 orang yang puas dengan pengaruh sosial. Hasil uji chi square diperoleh nilai P (0,364) lebih besar dari α (0,05) yang berarti bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara pengaruh sosial dengan kepatuhan imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Lawele.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan</strong><strong>: </strong>Disimpulkan bahwa pengaruh sosial yaitu sikap ibu dan dukungan keluarga tidak berpengaruh terhadap kepatuhan imunisasi dasar lengkap di Puskesmas Lawele Kabupaten Buton.</p>2024-11-05T21:25:18+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/477HUBUNGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DALAM TEMUAN KASUS TBC DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN TORAJA UTARA2024-11-14T08:51:17+08:00Ros Ismawatiros.ismawati007@gmail.comSudirman Sainuddinros.ismawati007@gmail.comArlin Adamros.ismawati007@gmail.comAndi Zulkifli Abdullahros.ismawati007@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang</strong><strong>:</strong> Faktor kinerja salah satu metode penentu dalam pengukuran dan evaluasi kinerja dalam meningkatkan deteksi kasus baru TBC. Tingginya angka kejadian TBC mengharuskan tenaga kesehatan berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi beban penyakit. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bermaksud melakukan penelitian mengenai tindakan petugas kesehatan dalam meningkatkan deteksi kasus TBC di Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Untuk mengetahui analisis hubungan kinerja tenaga kesehatan dalam peningkatan penemuan kasus TBC di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Met</strong><strong>ode</strong><strong>: </strong>Penelitian observasional analitik dengan rancangan <em>Cross Sectional study</em><em>. </em>Populasi adalah semua tenaga kesehatan di Puskesmas Barupu sebanyak 35 orang dan Puskemas Tallunglipu yaitu sebanyak 73 orang. Pengambilan sampel dengan menggunakan <a href="http://repository.unej.ac.id/"><em>Exhaustive</em> <em>Sampling</em>. </a></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Berdasarkan hasil uji <em>chi square</em> didapatkan hasil <em>p-value</em> yaitu 0,000 lebih besar dari p<0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kinerja (<em>ability</em><em>)</em> dalam penemuan kasus TBC di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Hubungan antara kinerja tenaga kesehatan dan peningkatan temuan kasus menunjukkan bahwa tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kinerja yang baik cenderung lebih efektif dalam mendeteksi dan melaporkan kasus penyakit juga memperbaiki kesehatan populasi secara menyeluruh. Pelatihan dan pengembangan tenaga kesehatan serta teknologi kesehatan dapat meningkatkan kemampuan deteksi kasus kualitas pelayanan kesehatan.</p>2024-11-05T21:27:11+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/478ANALISIS FAKTOR KESIAPAN PENERAPAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD) DI RSUD PONGTIKU KABUPATEN TORAJA UTARA2024-11-14T08:50:11+08:00Sarti Tambingsartitambing123@gmail.comNilawati Ulysartitambing123@gmail.comIshaq Iskandarsartitambing123@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang</strong><strong>:</strong> Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) merupakan salah satu lembaga pelayanan kesehatan yang memiliki peranan penting dalam menyediakan pelayanan medis kepada masyarakat. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan kesehatan dibentuklah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebagai wujud pengelolaan rumah sakit untuk meningkatkan kemandirian keuangan dan pelayanan rumah sakit melalui pemisahan antara fungsi manajemen dan fungsi pelayanan. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi penyusunan BLUD yaitu komunikasi, ketersediaan sumber daya, kesiapan tim internal dan struktur administrasi, namun ketika tidak berjalan optimal, keempat faktor tersebut akan menjadi penghambat. Oleh karena itu penting untuk menilai faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapan BLUD.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi kesiapan RSUD Pongtiku menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Kabupaten Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Met</strong><strong>ode</strong><strong>: </strong>Penelitian bersifat deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penentuan informan diambil secara <em>purposive </em><em>sampling</em> yang terdiri dari 2 yaitu informan kunci (Pimpinan Rumah Sakit) dan informan biasa (tim BLUD).</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Implikasi teoritis menunjukkan bagaimana penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dapat meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi pengelolaan keuangan dalam organisasi publik.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan strategi yang melibatkan berbagai pihak termasuk penyediaan insentif dan kebijakan pendukung. Pembentukan tim BLUD yang kompeten dan penyusunan dokumen administratif yang lengkap.</p>2024-11-05T21:28:30+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/481HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABARAGA2024-11-14T08:48:55+08:00Rumiardaruniarda@yahoo.co.idYusrianiruniarda@yahoo.co.idSundariruniarda@yahoo.co.id<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang</strong><strong>:</strong> Stunting tidak hanya menjadi permasalahan gizi balita secara nasional, melainkan sudah menjadi permasalahan global. Faktor penyebab stunting yang termasuk dalam program spesifik untuk mencegah stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dan akses layanan kesehatan seperti Antenatal Care. Berdasarkan data, Puskesmas Labaraga memiliki angka kejadian stunting tertinggi se-Kabupaten Buton Utara dengan angka kunjungan Antenatal Care yang terus menurun tiap tahunnya. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antenatal care dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Labaraga.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Untuk mengetahui hubungan Antenatal Care dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Labaraga<strong>.</strong></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode</strong>: Penelitian penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki baduta 0-23 bulan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling berjumlah 97 sampel</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Hasil analisis statistik chi-square menunjukkan bahwa riwayat penyakit ibu (p value = 0,221); pendidikan ibu (p value = 0,912); kunjungan antenatal care (P value = 0,203) memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 0-23 bulan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan:</strong> Pengelolaan kesehatan ibu yang efektif, pendidikan kesehatan, dan intervensi gizi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stunting dan meningkatkan kesehatan jangka panjang anak-anak. Pastikan bahwa semua ibu hamil memiliki akses ke kunjungan ANC yang berkualitas.</p>2024-11-05T21:29:19+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/476ANALISIS PERAN SUMBER DAYA TERHADAP PENCAPAIAN AKREDITASI PUSKESMAS DI DAERAH SANGAT TERPENCIL2024-11-14T08:47:40+08:00Rudy Rande Bua'rudyrandebua28@gmail.comAndi Alimrudyrandebua28@gmail.comZamlirudyrandebua28@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang</strong><strong>:</strong> Akreditasi Puskesmas adalah standar yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi demi meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, meningkatkan perlindungan bagi sumber daya manusia kesehatan, masyarakat, lingkungan, serta meningkatkan kinerja Puskesmas dalam pelayanan kesehatan perseorangan dan/atau kesehatan masyarakat. Dalam proses akreditasi di Puskesmas Baruppu’ teridentifikasi adanya petugas yang merangkap tugas akibat keterbatasan sumber daya sehingga koordinasi dan komunikasi tidak berjalan optimal juga terbatasnya dukungan pemerintah setempat dalam pendanaan sehingga banyak program puskesmas tidak dapat dilaksanakan. Oleh karena itu, peneliti ingin menyelidiki lebih lanjut mengenai peranan sumber daya dalam pencapaian akreditasi di Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan</strong><strong>: </strong>Untuk menganalisis peranan sumber daya dalam pencapaian akreditasi di daerah sangat terpencil Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Met</strong><strong>ode</strong><strong>: </strong>Desain penelitian menggunakan <em>cross-sectional study</em>. Populasi berjumlah 35 orang dengan pengambilan sampel adalah <em>Total Sampling.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil</strong><strong>: </strong>Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan uji <em>chi square</em> didapatkan hasil <em>p-value</em> yaitu 0,031 sehingga p <0,05. Sehingga dapat diambil keputusan untuk H0 ditolak dan Ha diterima atau dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sumber daya manusia petugas kesehatan terhadap proses akreditasi di wilayah Puskesmas Baruppu’ Kabupaten Toraja Utara.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan</strong>: Sumber daya yang cukup menjadikan lembaga dapat menerapkan kebijakan, prosedur, dan standar yang diperlukan untuk memenuhi kriteria akreditasi.</p>2024-11-05T21:30:30+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/499FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASSI-KASSI KOTA MAKASSAR2024-11-14T21:28:18+08:00Andi Wahyuniandiwahyunins@gmail.comDewi Purnama Windasaridewi.epidpasca@gmail.comEsse Puji Pawenrusiessepuji@gmail.comMuh. Dzul Ikramdewi.epidpasca@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Hipertensi sering disebut sebagai silent killer. Dari 34 provinsi di Indonesia, beberapa provinsi memiliki kasus hipertensi di atas rata-rata nasional. Sulawesi Selatan (27%), Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%).</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada masyarakat di wilayah kerja puskesmas kassi-kassi kota makassar.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode: </strong>Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Cross Sectional. Populasi adalah masyarakat yang menderita hipertensi. Sampel sebanyak 82 orang ditentukan dengan menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner DASS, Aktivitas fisik, dan PSQI sebagai intrumen pengumpulan data.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita hipertensi yang stres sebanyak 55 orang (83.3%), yang aktivitas fisik kategori sedang sebanyak 36 orang (69.2%), hipertensi yang kualitas tidur kategori buruk sebanyak 39 orang (86.7%). Hasil uji statistik menggunakan uji chi suquare menunjukkan bahwa ada hubungan antara stres dengan kejadian hipertensi dengan nilai p = 0,019(p<0,05.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Ada hubungan antara stres, aktivitas fisik, dan kualitas tidur dengan kejadian hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kassi-Kassi Kota Makassar. Saran dalam penelitian ini bagi masyarakat yang memiliki faktor risiko untuk terjadinya hipertensi yaitu memperbaiki pola hidup.</p>2024-11-14T21:21:29+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/482HUBUNGAN ANTARA PAPARAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI LINGKUNGAN KERJA DAN RISIKO KESEHATAN PADA PEKERJA INDUSTRI2024-11-14T21:31:29+08:00Nanang Rahmadaninanank.khusnul@gmail.comMuhammad Syafrinanank.adam@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan kerja dapat terjadi melalui beberapa rute, seperti inhalasi, kontak kulit, dan konsumsi tidak sengaja. Beberapa bahan kimia ini, seperti pelarut organik, logam berat, dan bahan kimia industri lainnya, telah terbukti berhubungan dengan risiko kesehatan yang serius, termasuk gangguan sistem pernapasan, sistem saraf, dan kanker.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis hubungan antara paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan kerja dan risiko kesehatan pada pekerja industri.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode:</strong> Penelitian ini akan menggunakan pendekatan campuran yang menggabungkan metode kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisis hubungan antara paparan bahan kimia berbahaya di lingkungan kerja dan risiko kesehatan pada pekerja industri</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Berdasarkan data yang dikumpulkan dari survei, pengukuran paparan, wawancara, dan analisis catatan kesehatan, hasil penelitian menunjukkan temuan: Profil Paparan Bahan Kimia, Pekerja di industri yang diteliti terpapar berbagai bahan kimia berbahaya, termasuk pelarut organik (seperti toluen dan benzena), logam berat (seperti timbal dan merkuri), dan bahan kimia industri lainnya (seperti formaldehida).</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Secara keseluruhan, penelitian ini menekankan pentingnya penerapan langkah-langkah pencegahan yang baik dan peningkatan kepatuhan terhadap regulasi keselamatan untuk melindungi kesehatan pekerja di industri. Upaya kolaboratif antara manajemen industri, pekerja, dan pembuat kebijakan diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan sehat.</p>2024-11-14T21:23:05+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/483EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA LAYANAN HOME CARE DALAM PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOCONGLOE KABUPATEN MAROS2024-11-14T21:30:40+08:00Asmiana Saputri Ilyasasmianasaputri@gmail.comSitti Herliyanti Rambuasmianasaputri@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Penyedia layanan publik kesulitan menjelaskan kepada masyarakat bagaimana layanan yang mereka berikan berfungsi, dan akibatnya pengguna layanan menjadi frustrasi. Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, tingkat kebijakan publik pengguna jasa semakin meningkat dan didukung oleh semakin besarnya kesadaran akan hak-haknya. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan pelayanan yang baik, maka perlu adanya respon yang kuat terhadap permintaan masyarakat karena sukses tidaknya suatu kebijakan diukur dari tingkat kepuasan masyarakat.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Mengetahui efektivitas pemanfaatan media dalam pelayanan home care dan kepuasan terhadap pelayanan <em>home care</em>.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode: </strong>Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu deskripsi atau penyajian data yang dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner kepada pengguna jasa rumah tangga. Peneliti menggunakan teknik cluster sampling berdasarkan segmen populasi yang dipilih.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Menunjukkan bahwa penggunaan jasa rumah tangga dinilai baik dari 5 faktor yaitu keandalan, akuntabilitas, kepercayaan, kecintaan dan tepat rekomendasi yang diberikan oleh pejabat. Dalam hal menikmati layanan rumah, masyarakat puas dengan layanannya.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Penggunaan layanan berbasis rumah terbukti efektif dalam memberikan layanan. Hal ini dapat dilihat melalui lima metrik layanan: keandalan, daya tanggap, jaminan, kasih sayang, dan bukti fisik yang diterima dari masyarakat.</p>2024-11-14T21:24:24+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehathttps://journal.stikmks.ac.id/index.php/a/article/view/484HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MAKAN TIDAK TERATUR DAN KESEHATAN MENTAL PADA MAHASISWA2024-11-14T21:29:18+08:00Adi Hermawanadyhermawan27@gmail.com<p style="text-align: justify;"><strong>Latar belakang: </strong>Kebiasaan makan yang tidak teratur, seperti makan pada jam yang tidak konsisten, melewatkan makan, atau mengonsumsi makanan yang kurang bergizi, dapat berdampak negatif pada keseimbangan metabolisme tubuh dan fungsi otak. Penelitian menunjukkan bahwa pola makan yang buruk, termasuk konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, dapat mempengaruhi keseimbangan neurotransmiter dan hormon yang berperan dalam regulasi suasana hati dan stres. Hal ini berpotensi meningkatkan risiko gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan makan.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Tujuan: </strong>Untuk mengetahui<strong> </strong><strong>kaitan antara kebiasaan makan tidak teratur dan kesehatan mental pada mahasiswa</strong><strong>.</strong></p> <p style="text-align: justify;"><strong>Metode:</strong> Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Pendekatan ini dipilih untuk mengetahui hubungan antara variabel kebiasaan makan tidak teratur (variabel independen) dan kesehatan mental (variabel dependen) pada mahasiswa.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Hasil: </strong>Penelitian ini melibatkan 200 mahasiswa dari berbagai fakultas. Sebagian besar responden berusia antara 18-22 tahun, dengan distribusi jenis kelamin yang seimbang. Mayoritas responden berada pada tahun kedua atau ketiga studi mereka.</p> <p style="text-align: justify;"><strong>Kesimpulan: </strong>Pentingnya meningkatkan kesadaran tentang pola makan yang sehat di kalangan mahasiswa sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis mereka. Intervensi yang dirancang untuk memperbaiki kebiasaan makan dapat berkontribusi pada pengurangan tingkat stres, kecemasan, dan depresi, serta mendukung performa akademik dan kesejahteraan secara keseluruhan.</p>2024-11-14T21:25:59+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Mitrasehat