Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)
https://journal.stikmks.ac.id/index.php/b
<p style="text-align: justify;"><strong>Jurnal GESIT (Gerakan Aksi Sehat) </strong>merupakan Jurnal Pengabdian Masyarakat yang diterbitkan setiap enam bulan sekali pada bulan <strong>Januari </strong>dan <strong>Agustus </strong>oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar sejak tahun 2018, dengan p-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1530677999" target="_blank" rel="noopener"><strong>2621-8364</strong></a> dan e-ISSN <a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1530680621" target="_blank" rel="noopener"><strong>2623-1972</strong></a>.</p> <p style="text-align: justify;">Jurnal ini menerima tulisan ilmiah berupa laporan hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan fokus dan scope meliputi <strong>Ilmu Kesehatan Masyarakat</strong> yakni Epidemiologi, Biostatistik, Pendidikan dan Promosi Kesehatan, Kesehatan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Administrasi Kebijakan Kesehatan, Manajemen Rumah Sakit, Gizi Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Reproduksi serta <strong>Ilmu Keperawatan</strong> yakni Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Gawat Darurat, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Anak, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Manajemen, Keperawatan Komunitas, Keluarga dan Keperawatan Gerontik.</p>LPPM STIK Makassaren-USJurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)2621-8364SOSIALISASI DAMSA PALI (DAMPAK MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN) DI DESA SAOTENGAH KECAMATAN SINJAI TENGAH KABUPATEN SINJAI
https://journal.stikmks.ac.id/index.php/b/article/view/579
<p style="text-align: justify;"><strong><em>Latar belakang:</em></strong> <em>Permasalahan sampah akibat perilaku membuang sampah sembarangan masih menjadi isu lingkungan yang krusial di berbagai wilayah, termasuk di pedesaan. Rendahnya kesadaran masyarakat, kurangnya fasilitas pengelolaan sampah, serta minimnya edukasi menjadi tantangan utama dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Tujuan:</em></strong> <em>Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk DAMSA PALI (Dampak Masyarakat Peduli Lingkungan) dilaksanakan di Dusun Kaleleng, Desa Saotengah, Kecamatan Sinjai Tengah dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk perilaku peduli lingkungan melalui pendekatan edukatif dan aplikatif.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Metode:</em></strong> <em>Metode yang digunakan adalah pendekatan partisipatif melalui observasi, penyuluhan, praktik langsung pembuatan pagar tanaman dari limbah kayu, serta pemanfaatan sekam padi sebagai media tanam. Kegiatan ini melibatkan ibu rumah tangga, pemuda, dan tokoh masyarakat setempat.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Hasil:</em></strong> <em>Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan terhadap pengetahuan warga mengenai prinsip pengelolaan sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) serta keterlibatan aktif dalam aksi kebersihan lingkungan. Warga mulai memilah sampah, melakukan daur ulang sederhana, dan mengusulkan sarana pendukung seperti tempat sampah terpilah. Meskipun masih terdapat hambatan berupa keterbatasan fasilitas dan kebiasaan lama, antusiasme warga menjadi indikator keberhasilan pendekatan yang diterapkan.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em> Program DAMSA PALI berhasil menjadi model edukasi lingkungan berbasis komunitas yang efektif dan berkelanjutan serta dapat direplikasi di wilayah lain yang menghadapi permasalahan serupa.</em></p>Chitra DewiNurfitriAgustinus Ngongo BuluAndi AyumarMuhammad SyahrirMuti SahidaSulaiman
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)
2025-08-142025-08-145230531110.51171/jgs.v5i2.579PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI MA AL-KHAERAT DESA BIJI NANGKA KECAMATAN SINJAI BORONG
https://journal.stikmks.ac.id/index.php/b/article/view/597
<p style="text-align: justify;"><strong><em>Latar belakang:</em></strong> <em>Remaja putri rentan untuk mengalami anemia karena kebutuhan akan nutrisi terkait dengan percepatan pertumbuhan, kehilangan darah menstruasi, malnutrisi dan asupan zat besi yang buruk. Anemia menurut WHO terjadi pada anak bila kadar Haemoglobin dalam darah kurang dari normal (<12 gr/dl). Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. </em></p> <p style="text-align: justify;"><em><strong>Tujuan:</strong> dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri mengenai anemia</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Metode:</em></strong><em> Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif kuantitatif dengan seluruh siswi MA Al-Khaerat sebagai populasi. Sampel diambil dengan cara total sampling. Data dikumpulkan menggunakan Kuesioner Pre dan Post test untuk menilai tingkat pengetahuan tentang anemia. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik deskriptif dan disajikan dalam tabel.</em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Hasil:</em></strong><em> Hasil yang diperoleh menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam tingkat pengetahuan remaja putri setelah menerima intervensi. Pengetahuan Awal yang Rendah Pada tahap pre-test, skor rata-rata pengetahuan remaja putri menunjukkan bahwa pemahaman mereka mengenai anemia masih sangat rendah. </em></p> <p style="text-align: justify;"><strong><em>Kesimpulan:</em></strong><em> Investasi dalam program edukasi kesehatan, khususnya mengenai anemia, pada kelompok remaja putri merupakan langkah krusial yang dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.</em></p>Fitria HandayaniNurleliRenaldi MEsse Puji Pawenrusi
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)
2025-08-162025-08-165231231810.51171/jgs.v5i2.597PENCEGAHAN DEMAN BERDARAH DENGUE (DBD) MELALUI EDUKASI DAN PEMBAGIAN ABATE DI KELURAHAN LAPPA KABUPATEN SINJAI
https://journal.stikmks.ac.id/index.php/b/article/view/599
<p style="font-weight: 400;"><strong><em>Latar belakang:</em></strong><em> Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di berbagai wilayah Indonesia. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan dan perilaku hidup sehat menjadi faktor utama tingginya kasus DBD. Upaya pencegahan dapat dilakukan melalui edukasi dan pengendalian lingkungan, termasuk pemanfaatan abate.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Tujuan: </em></strong><em>Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya sanitasi lingkungan dan penerapan gerakan 3M Plus sebagai langkah preventif terhadap penyebaran DBD.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Metode:</em></strong><em> Kegiatan dilakukan di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, yang dihadiri 7 kepala lingkungan dan 7 ibu kader dari perwakilan masing-masing lingkungan, dengan pendekatan penyuluhan menggunakan media proyektor, diskusi interaktif, dan pembagian abate kepada masyarakat melalui kepala lingkungan dan kader kesehatan.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Hasil:</em></strong><em> Peserta penyuluhan menunjukkan peningkatan pemahaman mengenai pentingnya menjaga lingkungan, mengenal bahaya DBD, serta mengetahui cara penggunaan abate. Kegiatan ini juga membantu mendeteksi dan menanggulangi potensi berkembangnya jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal warga.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Kesimpulan: </em></strong><em>Penyuluhan yang dikombinasikan dengan pembagian abate secara langsung terbukti efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya DBD serta mendorong partisipasi aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk pencegahan yang berkelanjutan.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><em> </em></p> <p><strong><em>Kata kunci: Sanitasi lingkungan, abate, DBD, penyuluhan, gerakan 3M Plus</em></strong></p>Andi Yulia KasmaAndi ArnoliAndi AyumarNovitasari Ramadhani
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)
2025-08-192025-08-195231932610.51171/jgs.v5i2.599EDUKASI CEGAH ISPA SEJAK DINI PADA ANAK SEKOLAH DASAR MENGGUNAKAN VIDEO INTERAKTIF
https://journal.stikmks.ac.id/index.php/b/article/view/582
<p><strong>Latar belakang:</strong> Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit menular yang penyebarannya dapat terjadi melalui droplet saat batuk dan bersin, terutama pada anak usia sekolah dasar.</p> <p><strong>Tujuan</strong>: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai etika batuk dan bersin melalui metode edukatif yang menarik.</p> <p><strong>Metode:</strong> Edukasi menggunakan video interaktif, demonstrasi langsung, dan praktik bersama yang dilaksanakan pada tanggal 6 Mei 2025 di SDN 2 Lalonggasumeeto dengan jumlah peserta sebanyak 18 siswa. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan praktik sebelum dan sesudah kegiatan.</p> <p><strong>Hasil:</strong> Hasil menunjukkan adanya peningkatan signifikan dari 10% siswa yang mengetahui etika batuk dan bersin sebelum penyuluhan menjadi 100% siswa yang mampu menjelaskan dan mempraktikkannya dengan benar setelah kegiatan.</p> <p><strong>Kesimpulan: </strong>intervensi edukatif ini terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman dan pembentukan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini. Saran, pihak sekolah diharapkan dapat melanjutkan edukasi secara rutin melalui media visual dan praktik langsung agar perilaku sehat dapat terbentuk secara konsisten di lingkungan sekolah.</p>Fitri YantiAsfani YuhadiPutri Puspita Sari
Copyright (c) 2025 Jurnal Pengabdian Masyarakat Gerakan Aksi Sehat (GESIT)
2025-08-192025-08-195232733210.51171/jgs.v5i2.582