Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA https://journal.stikmks.ac.id/index.php/ohse <p style="text-align: justify;"><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> Health Safety Environment) merupakan jurnal nasional bidang keilmuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dikelola oleh Prodi Hiperkes dan Keselamatan Kerja, STIK Makassar. OHSE diterbitkan secara berkala setiap 6 bulan pada bulan </span></span><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">Maret</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> dan </span></span><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">September</span></span></strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;"> setiap tahunnya, dengan e-ISSN <strong><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20230505380576156" target="_blank" rel="noopener">3046-7365</a></strong> dan p-ISSN </span></span><a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1479449496" target="_blank" rel="noopener"><strong><span style="vertical-align: inherit;"><span style="vertical-align: inherit;">2549-256X.</span></span></strong></a></p> LPPM STIK Makassar en-US Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA 2549-256X Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja Pada Responden PT. Indra Pratama Wasuponda Kab. Luwu Timur Sulawesi Selatan https://journal.stikmks.ac.id/index.php/ohse/article/view/544 <p>Stres kerja merupakan keadaan yang terjadi ketika responden dihadapkan oleh peluang dan tantangan yang dapat memberikan ketegangan dan perubahan perilaku. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada responden PT. Indra Pratama Wasuponda Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif terhadap metode observasional analitik dan pendekatan <em>cross sectional</em>. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 80 responden PT. Indra Pratama Wasuponda Kab. Luwu Timur Sulawesi Selatan menggunakan <em>total</em> <em>sampling</em>. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Data ini dianalisis menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji <em>chi-square</em> (<em>p-value</em> ≤ 0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara lingkungan kerja dengan nilai <em>p-value </em>= 0,024 dan beban kerja <em>p-value </em>= 0,031 terhadap stres kerja, Tidak ada pengaruh antara konflik responden terhadap stres kerja <em>p-value </em>= 0,198. Penelitian ini merekomendasikan perusahaan untuk selalu aktif mengidentifikasi dan menangani masalah stres yang dialami responden dan hal-hal yang dapat mempengaruhi responden.</p> Sri Novianti Bahar Helmy Gani Marlisa Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA 2024-09-30 2024-09-30 8 2 1 9 Pengaruh Postur Tubuh Terhadap Keluhan Musculoskeletal Pada Pekerja Depot Air Minum Di Jalan Abdesir Kota Makassar https://journal.stikmks.ac.id/index.php/ohse/article/view/546 <p><em>Musculoskeletal disorder</em> adalah gangguan yang bisa mempengaruhi fungsi ligamen, otot, saraf sendi dan tendon, serta tulang belakang yang dapat dipengaruhi oleh berat beban, masa kerja dan postur kerja. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor yang mempengaruhi <em>musculoskelatal disorder</em> pada pekerja di depot air minum sepanjang Jalan Abdesir. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 40 pekerja dengan Teknik <em>total sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner, wawancara dan observasi. Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji <em>chi-square</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara berat beban (0,000), masa kerja (0,000) dan postur kerja (0,009) terhadap keluhan <em>musculokeletal </em>disorder. Hal ini dikarenakan pekerja sering mengangkat beban yang melebihi kemampuan dan mengangkat beban berulang-ulang, pekerja dengan masa kerja lama cenderung lebih sering melakukan gerakan atau aktivitas berulang yang sama setiap harinya, sehingga meningkatkan risiko cedera pada jaringan lunak tubuh. Postur kerja pekerja saat mengangkat galon yang tidak ergonomis seperti terlalu menunduk dan leher yang terlalu condong ke arah bawah membuat pekerja sering mengalami keluhan pada area punggung dan leher yang terasa pegal-pegal. Disarankan kepada pekerja untuk bekerja sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya dalam mengangkat beban. Pekerja dengan masa kerja lama lebih memperhatikan lagi kondisi kesehatannya serta pekerja agar memperbaiki postur kerjanya menjadi lebih ergonomi lagi.</p> Muhammad Azrul Syamsul Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA 2024-09-30 2024-09-30 8 2 10 15 Gambaran Penerapan Sistem Manajemen Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (SMK3) Di UPT Puskesmas Tambayoli Kab. Morowali Utara Sulawesi Tengah https://journal.stikmks.ac.id/index.php/ohse/article/view/545 <p>SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen fasilitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan aktivitas proses kerja di fasilitas pelayanan kesehatan guna terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penerapan sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) di UPT Puskesmas Tambayoli, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Sampel yang diambil berjumlah 40 tenaga kesehatan menggunakan <em>total sampling. </em>Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan kuesioner. Data di analisis dengan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penetapan kebijakan K3 memiliki kategori baik (90,0%), perencanaan K3 memiliki kategori baik (70,0%), pelaksanaan rencana K3 memiliki kategori baik (81,8%), pemantauan dan evaluasi kinerja K3 memiliki kategori baik (80,0%), peninjauan dan peningkatan kinerja K3 memiliki kategori baik (82,5%). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa gambaran penerapan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja di UPT Puskesmas Tambayoli, Kab. Morowali Utara, Sulawesi Tengah telah berjalan optimal karena penetapan kebijakan K3 hingga peninjauan dan peningkatan kinerja K3 berjalan dengan baik. Diharapkan dengan adanya SMK3 ini dapat menurunkan angka kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat kerja serta meningkatkan produktivitas kerja dan terciptanya lingkungan kerja yang sehat, selamat, aman dan nyaman.</p> M. Anas Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA 2024-09-30 2024-09-30 8 2 16 23 Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Kulit Pada Petani Sayur Di Dusun Batunnapara Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng https://journal.stikmks.ac.id/index.php/ohse/article/view/551 <p><em>Personal hygiene </em>yaitu upaya yang biasa dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan merawat kebersihan dirinya sendiri supaya kenyamanan individu terjaga yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan APD, riwayat penyakit dan gejak penyakit kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan <em>personal hygiene </em>dengan gejala penyakit kulit pada petani sayur di Dusun Batunnapara, Desa Bonto Rannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan <em>cross sectional. </em>Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang dengan teknik <em>simple random sampling</em>. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner. Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji <em>chi-square</em>. Hasil penelitian dengan uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara gejala penyakit kulit dengan <em>personal hygiene </em>(0,01), penggunaan APD (0,000) dan riwayat penyakit (0,000). Hal ini dikarenakan para petani tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas dan tidak mencuci pakaian yang digunakan setelah bertani. Para petani juga tidak menggunakan APD seperti kaos tangan, baju dan celana panjang dan sepatu karet khusus. Riwayat penyakit yang diderita oleh petani seperti gatal-gatal dan kulit kering yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara <em>personal hygiene, </em>penggunaan APD, riwayat penyakit dengan gejala penyakit kulit. Disarankan kepada para petani agar menggunakan APD pada saat bekerja, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan mandi setelah selesai bertani.</p> Sitti Fatimah Rahmansyah Copyright (c) 2024 Jurnal Ilmiah OHSE (Occupational Health Safety Environment) MEDIA 2024-09-30 2024-09-30 8 2 24 31