GAMBARAN KELELAHAN TENAGA KERJA DI BAGIAN FACTORY 1 PT. MARUKI INTERNASIONAL INDONESIA MAKASSAR TAHUN 2018
Abstract
Perusahaan ini bergerak dibidang furniture untuk budaya masyarakat jepang yang
disebut butsudan. Butsudan berfungsi sebagai tempat untuk menghormati dan berkomunikasi
dengan para leluhur yang telah wafat. Proses pembuatan butsudan di PT. Maruki
Internasional Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan penarikan
sampel menggunakan total sampling adapun sampel dalam penelitian ini sebanyak 46
responden dengan seluruh tenaga kerja di bagian factory 1. Pengumpulan data dilakukan
melalui pembagian kuesioner, data dianalisis dengan menggunakan alat ukur pencahayaan
yaitu Lux Meter, kalkulator, microsoft excel, SPSS, kemudian disajikan bentuk tabel disertai
narasi. Intensitas Pencahayaan hasi pengukuran pencahayaan yang di lakukan oleh peneliti
pada factory 1 di PT. Maruki Internasional Indonesia memiliki intensitas pencahayaan di hari
pertama yaitu 188 LUX dan di hari ke dua 189 LUX. Pengukuran intensitas pencahayaan
yang memenuhi standar yaitu 200 LUX, sehingga peneliti menyimpulkan bahwa intensitas
pencahayaan yang berada di factory 1 tidak memenuhi standar yang sudah di terapkan untuk
intensitas pencahayaan pada saat bekerja.Dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa
menunjukan dari 46 responden diketahui tingkat masa kerja di bagian factory 1.Responden
yang tergolong masa kerja paling banyak pada kategori masa kerja lama sebanyak 30
responden(65,2%). Kategori sedang yaitu sebanyak 15 responden (32,6%), Dan baru hanya 1
responden (2,2%)Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa dari 46 responden
diketahui durasi kerja di bagian factory 1 efektif digunakan oleh responden sebanyak
100%Sebaiknya intensitas pencahayaan dalam ruangan kerja bisa sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1405/MENKES/SK/XI/2002 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran
dan Industri. Khususnya pada bagian factory 1 PT. Maruki Internasional Indonesia.
Diharapkan tenaga kerja memiliki pengetahuan tentanga masa kerja yang lebih dari 10 tahun
dapat menyebabkan osteoarthritis. Memanfaatkan durasi kerja yang efektif ini untuk
melakukan rileksasi agar otot otot tidak mengalami kekakuan.