Pengaruh Pemberdayaan Keluarga Melalui Edukasi Terhadap Kemampuan Merawat Pasien Gangguan Jiwa di Kota Makassar Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Abstract
Keluarga sebagai unit terkecil masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan, pengenalan dini, serta perawatan pasien gangguan jiwa, termasuk mencegah terjadinya kekambuhan. Pemberdayaan keluarga dengan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan merupakan upaya mencapai kemandirian keluarga merawat pasien gangguan jiwa. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan menghadapi permasalahan tingginya pasien yang kambuh dan kembali dirawat di rumah sakit jiwa, kondisi ini diduga akibat pemberdayaan keluarga melalui edukasi belum terlaksana secara optimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberdayaan keluarga melalui edukasi terhadap kemampuan merawat pasien gangguan jiwa di Kota Makassar pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan. Desain penelitian cross sectional dengan metode kuantitatif, dilakukan kepada 39 kepala keluarga dari pasien ganguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan Makassar sebagai sampel. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara statistik menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda pada α = 5%.
Hasil penelitian menunjukkan pemberdayaan melalui edukasi keluarga pasien gangguan jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan Makassar pada komponen didaktik. emosi, proses keluarga dan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan merawat pasien gangguan jiwa. Variabel yang paling dominan memengaruhi kemampuan merawat pasien gangguan jiwa adalah komponen sosial (p=0,025 dan OR=47,229).
Disarankan kepada manajemen Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Selatan perlu meningkatkan kegiatan pendidikan atau edukasi bagi keluarga pasien, khususnya pasien yang akan pulang dari rumah sakit, sehingga perawatan pasien dapat dilakukan oleh keluarga serta menghindari terjadinya kekambuhan, serta melakukan evaluasi metode edukasi yang dilakukan saat ini. Perawat yang bertugas memberikan edukasi kepada keluarga pasien, hendaknya dilakukan pendidikan atau pelatihan khusus yang terkait dengan family education, sehingga proses edukasi keluarga pasien dapat lebih optimal.