Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Dan Stres Dengan Perubahan Siklus Menstruasi Pada Ibu Akseptor Kb Di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar 2019
Abstract
Penggunaan kontrasepsi modern telah meningkat sedikit, dari 54% ditahun 1990 menjadi 57,4% pada tahun 2015. Di Afrika naik dari 23,6% menjadi 28,5%, di Asia sedikit meningkat dari 60,9% menjadi 61,8%, (WHO, 2016). Persentase peserta KB baru di Indonesia tahun 2015 sebesar 13,46%. Tiga provinsi yang memiliki persentase tertinggi yaitu Maluku Utara sebesar 57,85%, DKI Jakarta sebesar 31,14%, dan Maluku sebesar 25,07% (Kemenkes, 2015). Data dari Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar pada bulan Januari-Desember 2018 sebanyak 3246 ibu akseptor KB aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya hubungan penggunaan kontrasepsi dan stres dengan perubahan siklus menstruasi.
Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi pada peneltian ini ialah ibu akseptor KB yang datang berkunjung ke Puskesmas Jumpandang Baru yang berjumlah 3246 orang. Sampel pada peneltian ini adalah ibu-ibu yang datang keruangan poli KB sebanyak 102 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan tehnik Accidental Sampling yang instrument penelitiannya menggunakan kuesioner dan observasi.
Hasil peneltian ini menggunakan uji Fisher Exact untuk variabel kontrasepsi, diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05), hal ini berarti ada hubungan antara penggunaan kontrasepsi dengan perubahan siklus menstruasi. Dan uji Chi Square untuk variabel stress diperoleh nilai p (0,000) < α (0,05), hal ini berarti ada hubungan antara stress dan perubahan siklus menstruasi.
Simpulan dari peneltian ini, ada hubungan antara kontrasepsi dan stres dengan perubahan siklus menstruasi. Saran dari penelitian ini diharapkan kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan upaya dalam memberikan penyuluhan tentang penggunaan kontrasepsi yang sesuai untuk ibu akseptor KB