HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DAN STATUS EKONOMI DALAM PENCEGAHAN ISPA DENGAN KEKAMBUHAN ISPA PADA ANAK DI PUSKESMAS MANGASA KOTA MAKASSAR
Abstract
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang melibatkan organ saluran pernafasan bagian atas dan saluran pernafasan bagian bawah. Infeksi ini disebabkan olehvirus, jamur, dan bakteri. Cakupan penemuan kematian pada balita akibat ISPA pada tahun 2016 berkisar 551 kasus. Untuk wilayah Sulawesi Selatan prevalensi ISPA tahun 2017 mencapai 19,27%. Di kota Makassar prevalensi ISPA tahun 2015 sebanyak 45.569 kasus, kemudian tahun 2016 sebanyak 44.819 kasus, dan meningkat di tahun 2017 yaitu 53.074 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran orang tua dan status ekonomi dalam pencegahan ISPA dengan kekambuhan ISPA pada anak di Puskesmas Mangasa.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan metode cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh orang tua diwilayah Puskesmas Mangasa yang memiliki anak menderita ISPA. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 55.
Hasil penelitian analisis statistik dengan menggunakan uji chi square di peroleh nilai untuk peran orang tua yaitu p = 0,001 < ɑ = 0,05 dan untuk status ekonomi di peroleh nilai p = 0,002 < ɑ = 0,05, hal ini menunjukkan bahwa dari nilai yang di dapatkan antara peran orang tua dan status ekonomi menunjukkan nilai p < dari nilai ɑ, artinya hipotesis di terima.
Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara peran orang tua dan status ekonomi dalam pencegahan ISPA dengan kekambuhan ISPA pada anak di Puskemas Mangasa. saran untuk instansi kesehatan khususnya Puskesmas Mangasa agar lebih meningkatkan lagi pemberian penyuluhan atau promosi kesehatan kepada para ibu terutama yang memiliki balita, dan anak.