HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABARAGA

  • Rumiarda Universitas Muslim Indonesia
  • Yusriani Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
  • Sundari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muslim Indonesia
Keywords: Antenatal Care, Stunting, Riwayat Penyakiy Ibu, Pendidikan Ibu, Kunjungan

Abstract

Latar belakang: Stunting tidak hanya menjadi permasalahan gizi balita secara nasional, melainkan sudah menjadi permasalahan global. Faktor penyebab stunting yang termasuk dalam program spesifik untuk mencegah stunting pada 1000 Hari Pertama Kehidupan dan akses layanan kesehatan seperti Antenatal Care. Berdasarkan data, Puskesmas Labaraga memiliki angka kejadian stunting tertinggi se-Kabupaten Buton Utara dengan angka kunjungan Antenatal Care yang terus menurun tiap tahunnya. Atas dasar inilah peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antenatal care dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Labaraga.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan Antenatal Care dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Labaraga.

Metode: Penelitian penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini yaitu ibu yang memiliki baduta 0-23 bulan. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling berjumlah 97 sampel

Hasil: Hasil analisis statistik chi-square menunjukkan bahwa riwayat penyakit ibu (p value = 0,221); pendidikan ibu (p value = 0,912); kunjungan antenatal care (P value = 0,203) memiliki pengaruh signifikan terhadap kejadian stunting pada balita usia 0-23 bulan.

Kesimpulan: Pengelolaan kesehatan ibu yang efektif, pendidikan kesehatan, dan intervensi gizi yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stunting dan meningkatkan kesehatan jangka panjang anak-anak. Pastikan bahwa semua ibu hamil memiliki akses ke kunjungan ANC yang berkualitas.

References

Abdullah, R. P. I., Ismail, M. W., & Mutmainnah, I. (2021). Pengenalan dan Deteksi Dini Stunting Dalam Tumbuh Kembang Anak di Panti Asuhan Nurul Akbar. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia, 2(1), 15–22.
Ademas, A., Adane, M., Keleb, A., Berihun, G., & Tesfaw, G. (2021). Water, sanitation, and hygiene as a priority intervention for stunting in under-five children in northwest Ethiopia: a community-based cross-sectional study. Italian Journal of Pediatrics, 47(1), 174.
Adriani, M., & Wirajatmadi, B. (2014). Gizi dan Kesehatan Balita Pengukuran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. Jakarta: Kencana.
Anasari, T., & Suryandari, A. E. (2022). Hubungan riwayat hipertensi dan jarak kelahiran dengan kejadian stunting. Jurnal Bina Cipta Husada: Jurnal Kesehatan Dan Science, 18(1), 107–117.
ANGGRENI, D., MAIL, E., & ADIESTY, F. (2018). Hipertensi dalam kehamilan. E-Book Penerbit STIKes Majapahit, 1–40.
Hardani, M., & Zuraida, R. (2019). Penatalaksanaan gizi buruk dan stunting pada balita usia 14 bulan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Medula, 9(3), 565–575.
Kamilia, A. (2019). Berat badan lahir rendah dengan kejadian stunting pada anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 311–315.
Kemenkes, R. I. (2022). Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2023). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Kementerian Kesehatan Ri, 187315, 1–300.
Puspaningrum, D. A. (2022). MODEL PREDIKSI STUNTING PADA BALITA BERBASIS VARIABEL MATERNAL, STATUS GIZI, SOSIODEMOGRAFI, DAN SANITASI LINGKUNGAN (STUDI PADA TIGA ZONA EKOLOGIS DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN). UNIVERSITAS LAMPUNG.
Safitri, A., & Djaiman, S. P. H. (2021). Hubungan hipertensi dalam kehamilan dengan kelahiran prematur: Metaanalisis. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 31(1), 27–38.
Safitri, A., Gayatri, S. W., & Kartika, I. D. (2021). Tatalaksana Gizi Pada Ibu Hamil Untuk Mencegah Risiko Stunting Pada Anak Di Puskesmas Jongaya. Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia, 2(1), 1–8.
Suhartin, P. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Konawe Selatan: Factors That Are Related To Stunting Events In South Konawe District. Jurnal Ilmiah Kebidanan (Scientific Journal of Midwifery), 6(2), 95–104.
Sumiaty, S. (2017). Pengaruh faktor ibu dan pola menyusui terhadap stunting baduta 6-23 bulan. Jurnal Ilmiah Bidan, 2(2), 1–8.
Sutrio, S., & Yunianto, A. E. (2021). Pengaruh edukasi gizi melalui media video piring makanku terhadap pengetahuan dan sikap siswa. Jurnal Gizi Prima (Prime Nutrition Journal), 6(1), 1–6.
Thurow, R. (2016). The first 1,000 days: A crucial time for mothers and children—and the world. Breastfeeding Medicine, 11(8), 416–418.
Titaley, C. R., Ariawan, I., Hapsari, D., Muasyaroh, A., & Dibley, M. J. (2019). Determinants of the stunting of children under two years old in Indonesia: A multilevel analysis of the 2013 Indonesia basic health survey. Nutrients, 11(5), 1106.
TRISYANI, K., Fara, Y. D., & Mayasari, A. T. (2020). Hubungan faktor ibu dengan kejadian stunting. Jurnal Maternitas Aisyah (JAMAN AISYAH), 1(3), 189–197.
Vir, S. C., & Suri, S. (2022). The role of maternal nutrition in reducing childhood stunting. In The role of maternal nutrition in reducing childhood stunting: Vir, Sheila C.| uSuri, Shoba. New Delhi, India: ORF, Observer Research Foundation.
Widyanti, R. (2020). Manajemen karir (teori, konsep dan praktik). CV, Rizky Artha Mulia.
Zajacova, A., & Lawrence, E. M. (2018). The relationship between education and health: reducing disparities through a contextual approach. Annual Review of Public Health, 39(1), 273–289.
Published
2024-11-05
How to Cite
Rumiarda, Yusriani, & Sundari. (2024). HUBUNGAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LABARAGA. Jurnal Mitrasehat, 14(2), 692-708. https://doi.org/10.51171/jms.v14i2.481