Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Penyakit Kulit Pada Petani Sayur Di Dusun Batunnapara Kecamatan Uluere Kabupaten Bantaeng
Abstract
Personal hygiene yaitu upaya yang biasa dilakukan oleh seseorang untuk menjaga dan merawat kebersihan dirinya sendiri supaya kenyamanan individu terjaga yang dapat dipengaruhi oleh penggunaan APD, riwayat penyakit dan gejak penyakit kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan personal hygiene dengan gejala penyakit kulit pada petani sayur di Dusun Batunnapara, Desa Bonto Rannu, Kecamatan Uluere, Kabupaten Bantaeng. Penelitian ini menggunakan rancangan survei analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 80 orang dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan kuesioner. Data di analisis dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian dengan uji statistik menunjukkan terdapat hubungan antara gejala penyakit kulit dengan personal hygiene (0,01), penggunaan APD (0,000) dan riwayat penyakit (0,000). Hal ini dikarenakan para petani tidak mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas dan tidak mencuci pakaian yang digunakan setelah bertani. Para petani juga tidak menggunakan APD seperti kaos tangan, baju dan celana panjang dan sepatu karet khusus. Riwayat penyakit yang diderita oleh petani seperti gatal-gatal dan kulit kering yang diakibatkan oleh penggunaan pestisida. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara personal hygiene, penggunaan APD, riwayat penyakit dengan gejala penyakit kulit. Disarankan kepada para petani agar menggunakan APD pada saat bekerja, menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan mandi setelah selesai bertani.