PERILAKU KESEHATAN REPRODUKSI PADA REMAJA PUTRI KELAS X DI LIMA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KABUPATEN MAROS
Abstract
Perilaku kesehatan reproduksi remaja saat ini cenderung kurang mendukung terciptanya remaja berkualitas. Angka aborsi di kalangan remaja saat ini diperkirakan sekitar 700 - 800 ribu kasus pertahun, perempuan usia 15 – 19 tahun yang telah menjadi ibu mencapai 10 %. Proporsi remaja di daerah pedesaan yang sudah mengandung dua kali lebih tinggi dari remaja di perkotaan, perempuan yang kurang berpendidikan cenderung mulai mengandung pada usia lebih muda.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tentang kesehatan reproduksi pada remaja putri di SMAN 3, 4, 6, 8 dan 9 Maros. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri yang berusia 13-15 tahun kelas X di lima SMAN diketahui jumlah remaja putri sebanyak 600 orang. Pengolahan data menggunakan program komputer dan analisis data pada penelitian ini adalah univariat.
Kesimpulan dari hasil penelitian diperoleh bahwa gambaran pengetahuan remaja putri di lima sekolah Kabupaten Maros (SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6 Bontoa, SMAN 8 Mandai dan SMAN 9 Marusu) seluruhnya memiliki yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada remaja putri sebanyak 600 orang (100%), sebagian besar memiliki sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi pada remaja putri sebanyak 373 orang (62,2%), dan sebagian besar remaja putri memiliki praktek yang baik sebanyak 471 orang (78,5%).
Disarankan dengan adanya penelitian ini, pihak sekolah dapat lebih memperhatikan para siswa dan siswi khususnya pada pendidikan reproduksi remaja. Dengan diadakannya kelas terbuka yang beranggotakan para siswa dan siswi ini agar dapat mempelajari lebih dalam mengenai kesehatan reproduksi remaja seperti organisasi KRR.