ANALISIS SPASIAL KEBERADAAN BREEDING SITE DAN KEPADATAN VEKTOR NYAMUK An. barbirostris DENGAN KASUS MALARIA DI KABUPATEN BULUKUMBA
Abstract
Secara global terdapat 3,2 miliyar orang yang diperkirakan berisiko untuk terinfeksi penyakit malaria dan 1,2 miliyar diantaranya berisiko tinggi dimana berdasarkan estimasi terakhir, 198 juta kasus malaria terjadi secara global pada tahun 2013 dan 584.000 kematian akibat malaria. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis spasial keberadaan breeding site dan kepadatan vektor nyamuk An. barbirostris dengan kasus malaria di Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui pendekatan cross sectional dan spasial yaitu dengan melakukan survey entomologi di tiga wilayah kerja puskesmas yang dipilih berdasarkan data AMI (Annual Malaria Incidence) dan API (Annual Parasite Incidence). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada radius 500 meter dari 31 titik breeding site di wilayah kerja Puskesmas Ujung Loe terdapat rumah kasus malaria di Desa Garanta dengan potensi kepadatan nyamuk An. barbirostris untuk menggigit di dalam dan luar rumah sebesar 0,17 ekor/orang/jam dan 0,08 ekor/orang/jam; 500 meter dari 14 titik breeding site di wilayah kerja puskesmas Bonto Bahari terdapat rumah kasus malaria di Desa Sapolohe dan Tanah Lemo dengan potensi kepadatan nyamuk An. subpictus untuk menggigit di dalam rumah sebesar 0,08 ekor/orang/jam; dan radius 500 meter dari 19 titik breeding site di wilayah kerja puskesmas Tanete terdapat rumah kasus malaria di Desa Tanete dengan potensi kepadatan nyamuk An. barbirostris untuk menggigit di luar rumah sebesar 0,08 ekor/orang/jam. Terdapat korelasi yang bermakna antara suhu, kelembaban dan ketinggian wilayah terhadap kepadatan nyamuk An. barbirostris yang menggigit dalam rumah (r=0,851; r=-0,888; r=-0,930) dan yang tertangkap melalui Light Trap (r=0,565; r=-0,306; r=-0,880) dimana ketinggian wilayah merupakan faktor yang paling berpengaruh kuat.