Pengaruh Fisioterapi Dada Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik diBalai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Makassar
Abstract
Menurut Word Health Organization (WHO) pada tahun 2015 memperkirakan pada tahun 2020 prevalensi Penyakit Paru Obstruktif Kronik menjadi meningkat dari urutan keenam menjadi urutan ketiga didunia. Menurut Riskesdas, 2013 Prevalensi penyakit paru obstruktif kronik tertinggi terdapat di nusa tenggara timur (10,0%), Sulawesi Selatan (6,7%). Penyakit Paru Obstruktif Kronik adalah penyakit dengan karakteristik keterbatasan saluran nafas yang tidak sepenuhnya reversible. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada pasien penyakit paru obstruktif kronik.
Jenis penelitian yang dugunakan adalah Pre-Experimental Design dengan rancangan “One Grup Pretest-Posttest Design” Populasi dalam penelitian ini sebanyak 419 kasus dan sampel 30 responden dengan teknik pengambilan sampel “aksidental sampling”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil analisis statistik dengan menggunakan Uji Wilcoxon diperoleh nilai p (0,005) < α (0,05) yang berarti ada pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh fisioterapi dada terhadap pengeluaran sekret pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik. peneliti selajutnya diharapkan untuk meneliti tentang pengaruh non farmakologis tentang pengaruh fisioterapi dada terhadap keefektifan jalan nafas pada pasien penyakit paru obstruktif kronik.