Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Produksi ASI Pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
Abstract
United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada tahun 2012 hanya 39% bayi di bawah usia 6 bulan yang mendapatkan ASI secara eksklusif di seluruh dunia. Manfaat pijat oksitosin adalah mengurangi bengkak payudara, mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan pengeluaran ASI ketika ibu dan bayi sakit, memberikan kenyamanan pada ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum.
Penelitian ini adalah penelitian experiment dengan true experiment. Adapun rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-Post Test Two Group Desain yaitu membandingkan hasil pada kelompok yang di berikan intervensi dengan kelompok yang tidak diberikan intervensi. Jumlah sampel sebanyak 42 responden dimana pada kelompok experiment sebanyak 21 responden dan kelompok kontrol sebanyak 21 responden dengan teknik pengambilan sampel “purposive sampling”
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada kelompok yang diberikan intervensi sebelum dilakukan pijat oksitosin (pre test) terdapat responden yang lancar ASI nya sebanyak 2 orang (4.8%) dan yang tidak lancar ASI nya sebanyak 19 orang (45.2%), kemudian setelah dilakukan pijat oksitosin (post test) terdapat responden yang lancar ASI nya sebanyak 18 orang (42.9%) dan yang tidak lancar ASI nya sebanyak sebanyak 3 orang (7.1%). Hasil uji menggunakan uji wilcoxon diperoleh nilai asymp zig (0,000)< (0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di rumah sakit ibu dan anak siti fatimah makassar.
Simpulan terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum. Diharapkan bagi ibu yang mengalami ketidaklancaran produksi ASI agar rutin melakukan tindakan pijat oksitosin untuk memperlancar produksi ASI.