FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LOMPOE KECAMATAN BACUKIKI KOTA PARE-PARE
Abstract
Latar belakang: Terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi. Faktor risiko ini diklasifikasi menjadi faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah. Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah riwayat keluarga denga hipertensi, umur jenis kelamin, dan etis. Faktor risiko yang dapat diubah adalah stress, obesitas, kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol, aktivitas fisik, kebiasaan konsumsi lemak dan garam berlebihan.
Tujuan: penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor risiko kejadian hipertensi.
Metode: jenis penelitian observational analitik dengan rancangan penelitian yang menggunkan pendekatan kasus kontrol yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol. Analisis data yang di gunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat (uji regresi logistik).
Hasil: menunjukkan bahwa aktivitas fisik nilai OR 3.788 (95%IC: 1.552-9.242) adalah faktor risiko kejadian hipertensi , riwayat merokok nilai OR 1.116 (95%IC: 0.445-2.799) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, obesitas OR 3.893 (95%IC: 1.135-7.373) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, konsumsi garam OR 2.494 (95%IC: 1.062-5.857) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, konsumsi lemak OR 3.373 (95%IC: 1.403-8.110) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, shalat OR 1.173 (95%IC: 0.387-3.553) adalah faktor risiko kejadian hipertensi, riwayat diabetes mellitus OR 3.921 (95%IC: 1.448-10.613) adalah faktor risiko kejadian hipertensi.
Kesimpulan: Dengan melihat faktor risiko yang mempengaruhi kejadian hipertensi di puskesmas lompoe kecamatan bacukiki kota parepare maka di harapkan menjadi bahan tambahan informasi dalam pengambilan dan pembuatan kebijakan terkait upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit tidak menular (hipertensi).