HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI DIABETES MELLITUS GESTASIONAL DI PUSKESMAS BAJOE BONE
Abstract
Latar belakang: Diabetes Mellitus Gestasional (DMG) adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seorang ibu hamil yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif. Prevalensi Diabetes Mellitus Gestasional di Indonesia masih tergolong kecil yaitu sekitar 3-5% tetapi angka ini bisa jadi lebih besar dikarenakan kasus DMG yang jarang terdeteksi. Di Indonesia semua ibu hamil dianjurkan untuk melakukan skrining DMG. Akan tetapi, belum banyak ibu hamil yang melakukannya.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan persepsi ibu hamil dengan perilaku deteksi dini diabetes mellitus gestasional di puskesmas Bajoe Kabupaten Bone tahun 2024.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah 69 ibu hamil yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Bajoe Kabupaten Bone dan menggunakan pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut tahun 2024. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April 2024. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling dan data dianalisis secara univariat dan bivariat.
Hasil: Penelitian menunjukan bahwa sebagian ibu hamil melakukan deteksi dini diabetes mellitus gestasional (53,6%). Terdapat hubungan antara persepsi hambatan (p-value = 0,000) dan dorongan untuk bertindak (p-value = 0,012) dengan perilaku ibu hamil dalam melakukan deteksi dini diabetes mellitus gestasional. Sedangkan faktor yang tidak berhubungan secara signifikan yaitu usia, pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan dan persepsi manfaat.
Kesimpulan: Diharapkan puskesmas memeriksa secara rutin kunjungan antenatal ibu hamil untuk mengetahui deteksi dini apa saja yang belum dilakukan. Selain itu, ketersediaan reagen harus disesuaikan dengan jumlah dan kebutuhan yang diperlukan ibu hamil di wilayah kerja puseksmas.