HUBUNGAN KESEPIAN DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DI PUSKESMAS KARUWISI KOTA MAKASSAR
Abstract
Latar belakang: Kesepian pada lansia dapat disebabkan oleh penurunan fisik, pembatasan sosial, dan kurangnya dukungan keluarga dan orang yang dicintai. Hal ini tentu mempengaruhi kondisi psikologis, emosional dan sosial. Kesepian juga terjadi karena Kehilangan pasangan hidup di usia tua sehingga dapat memicu lansia mengalami depresi, kesedihan, gangguan mood, dan kehilangan nafsu makan. Menurut data dari WHO jumlah Lansia di Indonesia sebesar (41,4%).
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kesepian dengan kualitas hidup pada lansia di Puskesmas Karuwisi kota Makassar
Metode: Penelitian ini adalah kuantitatif desain penelitian bersifat Deskriptif dengan Pendekatan Cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 480 lansia dan diperoleh sampel 83 lansia. pemilihan sampel purpose sampling. Data di peroleh menggunakan instrumen yaitu kusioner university Of Angeles (UCLA) dan Kusioner WHOQOL-BREF.
Hasil: Lansia mengalami kesepian berat (33,7), kesepian sedang (39,8%), kesepian rendah 26,5%) dan Kualitas hidup baik (61,4%), kualitas hidup buruk (38,6%). Hasil uji chi-square didapatkan nilai (p = 0.00, <0.5), yang menunjukkan terdapat hubungan Kesepian Dengan Kualitas Hidup Lansia di Puskesmas Karuwisi Kota Makassar.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kesepian dengan kualitas hidup pada lansia. Diharapkan kepada keluarga maupun tenaga kesehatan agar lebih memperhatikan kondisi lansia dan aktif dalam kegiatan sosial untuk mengurangi rasa kesepian sehingga kualitas hidup berjalan dengan baik.