Management Tata Laksana pada Pasien Stroke Iskemik dengan Infeksi COVID-19: Literature Review
Abstract
Secara keseluruhan insiden dari pasien stroke iskemik dengan kontaminasi covid-19 menurut WHO pada 11 Februari 2020 sebanyak 12,7 juta jiwa. Asia Tenggara dan Filipina menempati posisi pertama dengan kasus covid-19 yang paling dikonfirmasi, khususnya 314.000 kasus dan 5.000 kematian. Menjelang akhir tahun 2019 (covid-19) yang disebabkan oleh virus sars-cov-2 (severe acute respiratory syndrome coronavirus-2) telah memicu tantangan kesehatan masyarakat. Covid-19 menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, dan lebih dari 300.000 angka kematian covid-19 telah memantapkan dirinya sebagai wabah penyakit menular terburuk dalam sejarah. Meskipun dianggap sebagai penyakit pernapasan primer, namun ada banyak bukti untuk merekomendasikan bahwa pasien dengan covid-19 dapat menyerang system saraf pusat dan menyebabkan gejala neurologis mulai dari ringan hingga berat. Untuk memutus rantai penularan pada kasus stroke iskemik yang terkonfirmasi covid-19 di perlukan management tata laksana yang efektif dengan demikian angka kejadian kasus dapat menurun.
Tujuan Peneltian adalah untuk memberikan gambaran umum berbagai bukti dari penelitian-penelitian dahulu mengenai management tata laksana pada pasien stroke iskemik dengan infeksi covid-19.
Metode Penelitian ini pendekatan literature review yang bersumber dari tiga database penelitian, yaitu, PubMed, dan google scholar. dengan beracuan pada tahun publikasi 2011-2021, dan mengidentifikasi artikel yang layak direview berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian diperoleh 3 artikel yang dijadikan sebagai referensi utama dalam penyusunan literature review ini. Hasil penelitian menunjukkan management tata laksana pada pasien stroke iskemik dengan infeksi covid-19 efektif memutus rantai penularan COVID-19 sehingga angka kejadian kasus dapat menurun.
Kesimpulan penelitian yaitu management tata laksana pada pasien stroke iskemik dengan infeksi covid-19 efektif memutus rantai penularan COVID-19.