HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN (RELAPSE) PADA PENYALAHGUNA NARKOTIKA DI BNNP SULAWESI SELATAN
Abstract
Latar belakang: Terjadinya kekambuhan (relapse) pada penyalahguna narkotika yang telah mengikuti rehabilitasi menjadi hambatan tersendiri bagi upaya pemberantasan narkotika. Badan Narkotika Nasional (BNN) menyatakan bahwa dari 6.000 penyalahguna narkotika yang menjalani proses penyembuhan setiap tahun, sekitar 40% diantaranya kembali menggunakan narkotika.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan/relaps pada penyalahguna narkotika di Klinik Pratama Adi Pradana BNN Provinsi Sulawesi Selatan.
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 30 orang penyalahguna narkotika yang sedang atau pernah mengalami kekambuhan (relapse) pasca mengikuti program rehabilitasi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling.
Hasil: Analisis menunjukkan nilai signifikansi p = 0,016 (p < 0,05). Nilai koefisien korelasi diperoleh yaitu r =-0,484. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kekambuhan/relapse pada penyalahguna narkotika. Hasil ini bermakna semakin kuat dukungan keluarga, semakin rendah kekambuhan.
Kesimpulan: Semakin tinggi dukungan keluarga yang dirasakan responden, maka kekambuhan (relapse) akan semakin rendah. Oleh karena itu, pihak keluarga diharapkan mampu untuk menyediakan waktu dan memberikan pendampingan terhadap anggota keluarga yang sedang menjalani masa rehabilitasi. Selain itu, diharapkan pihak penyedia layanan meningkatkan layanan rehabilitasi berbasis pendampingan keluarga.
References
Apriani, T. (2023). Strategi Konselor dalam Mencegah Terjadinya Relapse Bagi Pengguna Narkoba. Jurnal Indonesia Sosial Teknologi, 4(3), 299–304. https://doi.org/10.59141/jist.v4i3.592
Hardi Siahaan, R. (2024). Dinamika Relasi Kuasa Antara Keluarga dengan Pecandu/Penyalahguna yang Menjalani Rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Syntax Idea, 6(9), 6070–6078. https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v6i9.4489
Maryam, H. W., & Kahpi, A. (2020). Analisis Relapse Terhadap Penyalahgunaan Narkotika Di Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan. Alauddin Law Development Journal, 2(3), 293–301. https://doi.org/https://doi.org/10.24252/aldev.v2i3.14654
Monitasari, K. P., & Indriani, D. (2018). Cox Regression untuk Mengetahui Besaran Risiko Terjadinya Kekambuhan Kembali (Relaps) Penyalahgunaan Narkoba. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 6(2), 98. https://doi.org/10.20473/jbk.v6i2.2017.98-105
Moran, L., Keenan, E., & Elmusharaf, K. (2018). Barriers to progressing through a methadone maintenance treatment programme: Perspectives of the clients in the Mid-West of Ireland’s drug and alcohol services. BMC Health Services Research, 18(1). https://doi.org/10.1186/s12913-018-3717-2
Muhammad Syuhrawardi, & Badruddin. (2025). Spritual Recovery Dan Reintegration Pecandu Narkoba. Jurnal Riset Multidisiplin Edukasi, 1(1), 39–52. https://doi.org/10.71282/jurmie.v1i1.8
Nuruddin, M. I. F., Firmansyah, A. D., Safira Kusnaini, Maulidia, A., Dinda, N., Dewi, T. R. K., & Suryani. (2020). Perasaan Bersalah Pada Mantan Pengguna Narkoba. Indonesian Psychological Research, 2(2), 75–80. https://doi.org/10.29080/ipr.v2i2.365
Pranatha, A. (2019). Hubungan Antara Faktor Penyebab Dengan Kekambuhan Pada Penyalahguna Narkoba Di Yayasan Maha Kasih Kuningan Tahun 2013. Journal of Nursing and Health, 1(1). https://doi.org/10.25099/jnh.Vol1.Iss1.12
Pusat Penelitian, D. dan I. B. N. N. (2022). Indonesia Drugs Report 2022.
Raharni, R., Isfandari, S., Purnamasari, T., Susianti, A. L., & Mujiati, M. (2022). Determinant factors of narcotics, psychotropic, and addictive substances abuse relapse in a drug rehabilitation centre in Indonesia. Pharmacy Education, 22(2), 207–212. https://doi.org/10.46542/pe.2022.222.207212
Salsabilla, N. S., Widjanarko, B., & Laksono, B. (2022). Pengalaman Mantan Pecandu Narkoba, Motivasi Dan Relapse Pasca Rehabilitasi. Jurnal Kesmas (Kesehatan Masyarakat) Khatulistiwa, 9(2), 69–80. https://doi.org/https://doi.org/10.29406/jkmk.v9i2.3268
Samosir, F. J. (2020). Pelatihan Relapse Prevention pada Pecandu Narkoba dalam Program Paska Rehabilitasi. Jurnal Mitra Prima, 2(1), 1–05. https://doi.org/10.34012/mitraprima.v2i1.954
Susila, W. D. C., & Daulima, N. H. C. (2020). Faktor Penyebab Kekambuhan pada Mantan Penyalahguna NAPZA. Jurnal Penelitian Kesehatan “SUARA FORIKES” (Journal of Health Research “Forikes Voice”), 11(4), 385. https://doi.org/10.33846/sf11412
Syuhada, I. (2019). Faktor internal motivasi, coping, mood dan relaps pada kasus pecandu narkoba. Jurnal kedokteran, 4(1), 628. https://doi.org/10.36679/kedokteran.v4i1.49
United Nations Office on Drugs and Crime. (2018). Universal Treatment Curriculum .
Yulia, A. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kejadian Relapse Pada Klien Ketergantungan Napza. Journal Of Social and Economics Research, 2(1), 85–96.