HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN JAJAN DENGAN KEJADIAN TIFOID DI RUMAH SAKIT PELAMONIA TK. II MAKASSAR
Abstract
Latar belakang: Kondisi hidup yang lebih baik dan pengenalan antibiotik mengakibatkan penurunan drastis morbiditas dan mortalitas demam tifoid di negara-negara industri. Namun, penyakit ini terus menjadi masalah kesehatan masyarakat di banyak wilayah berkembang di Afrika, Mediterania Timur, Asia Tenggara, dan Pasifik Barat. Pada perkiraan tahun 2019, terdapat 9 juta kasus demam tifoid setiap tahunnya, yang mengakibatkan sekitar 110.000 kematian per tahun.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Penelitian ini dilakukan di RS. TK II Pelamonia Makassar. Populasi sebanyak 135 orang Di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 45 responden. Analisis data menggunakan uji cji-square.
Hasil: Pada penelitian ini diperoleh umur terbanyak adalah 21-30 tahun 26 responden (57.8%), dan kelompok umur terendah 41-50 tahun sebanyak 4 responden (8.9%), dengan jenis kelamin perempuan 24 responden (53.3%) dan jenis kelamin laki-laki 21 tahun (46.7%) dan tingkat pendidikan tertinggi S1 sebanyak 35 responden (77.8%). Dan untuk tingkat pengetahuan baik 18 responden (43.3%), cukup 17 responden (31.0%) dan kurang 10 responden (25.7%). Dan untuk pelaksanaan kebiasaan makan di luar rumah baik 35 responden (77.8%) dan buruk 10 responden (22.2%). Hubungan antara pengetahuan dengan kejadian tifoid di RS. TK II Pelamonia Makassar dengan nilai p 0.000.
Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisa dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dan kebiasaan jajan dengan kejadian tifoid di rumah sakit Pelamonia TK II Makassar.