HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN HANDPHONE PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PENGLIHATAN MIOPIA DI JAKARTA EYE CENTER ORBITA MAKASSAR
Abstract
Latar belakang: Rabun jauh atau miopia merupakan kesalahan refraksi paling terkenal pada anak-anak di seluruh dunia. Rabun jauh atau Miopia merupakan salah satu pemicu berkurangnya penglihatan pada anak-anak dan dewasa berumur 8-12 tahun, antara usia 13-19 tahun. Penyesuaian miopia sebagian besar adalah dengan menggunakan kacamata atau lensa kontak, namun bukan itu jawaban untuk kasus ini, karena kacamata atau lensa kontak tidak dapat memperbaiki kerusakan mata namun hanya membantu menjelaskan penglihatan dengan mengarahkan cahaya sehingga dibiaskan tepat di retina. Di Indonesia prevalensinya mencapai 10% dari 66 juta anak Indonesia pada tahun 2015 dan meningkat pada tahun 2019 sebanyak 22,1%.
Tujuan: Untuk mengetahui ada hubungan lama penggunaan handphone pada anak dengan gangguan penglihatan myopia.
Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan Analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 61 responden.
Hasil: Penelitian menggunakan uji ststistik Pearson Chi Square menunjukkan nilai p = 0,051 (p >0,05) yang berarti tidak ada hubungan antara lama penggunaan handphone dengan gangguan penglihatan Miopia.
Kesimpulan: Dari penelitian ini yaitu tidak ada hubungan antara lama penggunaan handphone dengan gangguan penglihatan Miopia. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan masukan bagi peneliti selanjutnya agar terus mengembangkan ide terbaru untuk penelitian selanjutnya.