HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN KADAR ASAM URAT PADA PENDERITA GOUT ARTRITIS DI DESA MASSUNGKE KECAMATAN PASIMASUNGGU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
Abstract
Latar belakang: Gout Artritis merupakan salah satu penyakit degeneratif yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia), jika asam urat ini terus menumpuk makin lama maka akan berdampak jika kadar gout artritis dalam tubuh berlebih dapat menimbulkan batu ginjal atau pirai dipersendian.
Tujuan: penelitian untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Pola Makan dengan Kadar Asam Urat Pada Penderita Gout Artritis di Desa Massungke Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Metode: Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat usia 35-50 yang menderita gout artritis di Desa Massungke sebanyak 53 responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 53 responden.
Hasil: penelitian ini menggunakan uji fisher exact test menunjukkan nilai p (value) 0,002 (<0,05) yang berati bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan kadar asam urat. Kemudian untuk hubungan pola makan dengan kadar asam urat diperoleh nilai p (value) adalah 0,0010 (p<0,05) yang berati bahwa ada hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat di Desa Massungke Kecamatan Pasimasunggu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Simpulan: dari penelitian ini yaitu ada hubungan pengetahuan dan pola makan dengan kadar asam urat pada penderita gaout artirits, diharapkan agar masyarakat Desa Massungke lebih meningkatkan pengetahuan tentang pola makan yang mempengaruhi kadar asam urat. Petugas kesehatan sebaiknya rutin dalam memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentang gout artritis terutama terkait pola makan.